Sosialisasi Penyakit HIV / AIDS dan Pemeriksaan IVA Mobile di Balai Desa Bejiruyung
Sosialisasi Penyakit HIV / AIDS dan Pemeriksaan IVA Mobile di Balai Desa Bejiruyung
Puskesmas Sempor 1 melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penyakit HIV / AIDS dan Pemeriksaan IVA Mobile di Balai Desa Bejiruyung, Sabtu (23/10). Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan HIV/AIDS dan Kanker Serviks ddan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia khususnya Perempuan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sempor 1.Kanker serviks adalah salah satu gangguan yang kerap terjadi pada wanita. Penyakit ini dapat memengaruhi sel-sel di leher rahim yang dapat membahayakan jika tidak segera ditangani. Meski begitu, gejalanya dapat muncul setelah sel kanker sudah menyebar sehingga penanganan dini sulit dilakukan. Maka dari itu, pemeriksaan rutin pada bagian rahim setiap wanita disarankan dilakukan setiap tahun.
Salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks adalah IVA test. Dengan melakukan pemeriksaan ini, diharapkan setiap wanita yang memiliki risiko terhadap kanker serviks dapat menghindarinya.
Inspeksi visual dengan asam asetat, atau disebut juga dengan IVA, adalah salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan kanker serviks pada seseorang. Pemeriksaan ini berguna untuk mencari DNA HPV yang dilakukan oleh ahli medis. Pada pemeriksaan ini, dokter dapat melihat secara langsung lesi dan perubahan lainnya pada serviks yang cukup besar dan mungkin saja membutuhkan perawatan.
Prosedur untuk IVA test terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Para ahli medis hanya perlu menyeka cuka, yaitu asam asetat, yang dilakukan pada serviks. Setelah itu akan dilihat jika terdapat area yang berubah warna. Jaringan serviks yang normal tidak akan terpengaruh oleh kandungan asam asetat tersebut. Jika terdapat sel kanker, bagian pada leher rahim tersebut akan berubah menjadi putih. Setelah dipastikan, penanganan lebih lanjut dapat dilakukan.
Seseorang yang mendapatkan pemeriksaan ini dapat memberikan dua hasil, yaitu positif atau negatif. Saat hasil pemeriksaan positif, orang tersebut diharuskan tes lanjutan untuk benar-benar memastikan jika gangguan yang terjadi benar disebabkan oleh kanker serviks. Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk menentukan seberapa kanker tersebut terjadi dan sejauh apa penyebarannya pada tubuh.
Hal ini juga dilakukan untuk menentukan pengobatan yang tepat agar kanker serviks dapat teratasi. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan, seperti pemberian obat, radioterapi, hingga kemoterapi agar kanker tersebut dapat diatasi. Pengobatan tersebut akan ditentukan oleh tahapan stadium yang terjadi. Penerapan pola hidup sehat dan rutin berolahraga juga dapat dilakukan agar penyebaran dari kanker dapat ditekan.